Karya : Penyair Kecil Mengapa sedih selalu memekik lirih? Belum habis tangis ini Luka-luka percaya padaku Berulang lagi tangis yang belum genap seratus hari Masih mengharum bunga-bunga dalam karangan Kusendiri dalam tangis kehilangan Kasihku sudah menghadap Tentunya kuberharap Ratapan sedih tak jua tiada Habis sudah kebahagiaan yang kupunya Kasih dari keluarga sudah terhenti Melepasku dalam harum bunga karangan yang belum kering sendiri Tuhan, kemana kuharus menerangkan mata ini? Sedangkan tangis yang belum genap seratus hari masih disini Apa kuharus berlari menanggalkan luka-luka? Kemudian kuberhenti di ujung malam bulan purnama? Kasih, secepat itu kau pergi Menyatakan raga telah ditinggal sendiri Di ujung musim yang belum habis Langkah kecil membuat derai tangis Kuberharap hujan tak berpihak pada pohon-pohon Kuberharap angin tak berpihak pada ombak yang menelantarkan riaknya sampai mengusir pasir Tapi kuberharap kebahagiaan selalu mengikuti Berde