Aku Hanya
Karya: Aerul
Tuhan, jika malam telah tiba
aku hanya cicitan kelelawar
bertunangan pada angin, lalu sepi
kemana harus kusudahi?
Dan di sampingnya adalah mawar di dalam sangkar
tumbuh bersama selesainya angka-angka sepi
yang kemarin adalah angin
berjelaga rupa sampai luka-luka bertanya padanya
Haruskah aku serupa mawar tersangkar dalam malam yang bingar?
sedang kulit di pundakku sudah jemu
bertanya sampai kapan luka dan sepi
berjelaga tenang yang paling sayang
Tuhan, jika malam telah tiba
aku hanya cicitan kelelawar
bertunangan pada angin, lalu sepi
kemana harus kusudahi?
Dan di sampingnya adalah mawar di dalam sangkar
tumbuh bersama selesainya angka-angka sepi
yang kemarin adalah angin
berjelaga rupa sampai luka-luka bertanya padanya
Haruskah aku serupa mawar tersangkar dalam malam yang bingar?
sedang kulit di pundakku sudah jemu
bertanya sampai kapan luka dan sepi
berjelaga tenang yang paling sayang