Hak yang mati dan hidup

Karya : Penyair Kecil ( Nasrul Asrudin)


Secepat itu kau menghilang, gunung yang pecahkan, sungai yang kau tutup
Membawa cipta di ruang mata serta keperawanan nurani menjadi tak suci
Terbentuk dari pemikiran, lidah serta tangan yanng terus menelanjangi lalu mencumbuhi
Hak-hak dari sekian juta manusia yang tergeletak di antara mati dan hidup

Ketika semua lengser kemudian tersangkut di sungai yang kau tutup, terbengkalai di kaki gunung yang kau pecahkan
Semua serasa bangkai tapi ini masih bisa mengatakan
Entah merunduk, diam, bicara atau melawan
Tentang hilangnya hak-hak yang terus ditelanjangi dalam keramaian

Untuk mereka yang bermain di garis jalan, serasa bermandikan bingung
Mereka takut, mereka kalut pada nasib yang sedang tergantung
Harus berdiam, berbicara atau melawan
Kepada pencuri hak yang sudah diguyur kemunafikkan

Popular posts from this blog

Kening di kecup hening

Puisi Selamat Malam Gadis

belum habis luka