Kau Membatu Debu

Karya: Nasrul Asrudin


Bagaimana aku bisa menyudahi
sedangkan biji-biji api sudah menyetubuhi
menggeliat nikmat di malam ke empat
yang semestinya aku menyurat
Di tempat paling akhir serupa pasir
aku berjalan kemudian kukatakan
kenapa kau membatu debu
sedangkan aku tak mau
Ini malam meluka padanya yang merangkak tiada
digenggam kelam kau meluka malam
demikian denganku yang sudah patah dalam kelam malam
.

Popular posts from this blog

Kening di kecup hening

Kupu-kupu Bersayap Pelangi

Puisi Selamat Malam Gadis