Rembulan Rindu

Karya: Nasrul Asrudin


Rembulan-Nya masih menyentuh
menyentuh ke tempat rindu yang paling teduh
dimana aku berdiri mengakarkan kaki pada rembulan
yang setiap semburat cahyanya adalah kenangan
Kemudian dedaunan di bawahnya memeluk angin
angin yang selalu menyisir pelipis mata dari tangis
sementara rembulan bertunangan dengan tenang
lebih tenang dari kunang-kunang
Cahyanya masih remang
di kaki rembulan kurengkuh penuh
rindu yang betapa agung
dari rembulan-Mu

Popular posts from this blog

Kening di kecup hening

Puisi Selamat Malam Gadis

belum habis luka