Dindaku Di Negeri Sebrang
Karya : Penyair Kecil ( Nasrul Asrudin)
Semarang, tempat dinda dilahirkan
Bermandikan kasih, dihujani sayang dindaku sangat manja
Merengek, menangis lalu tertawa
Kurasa dindaku sudah hangat dari tangan lembut
Rangkul dalam cinta yang tak akan hanyut
Mungkin dindaku tak ingin sendiri
Berdandan lalu bertanya
Tuhan, wajah cinta sudah ada padaku
Aku kira sudah habis
Tapi tidak pada kasihku ibu
Lihatlah rengek, tangis dan tawaku sudah berlalu
Kukembalikan ini pada masa
Tentang cinta remaja dalam romantika
Semarangku, aku ingin kembali
Menanyakan rindu, senduh dan pilu
Bukan pada kasih, bukan pasa angin
Tapi pada cintaku pada seorang ibu
KASIH DI SEBERANG PULAU
Sebelum kapal berlayar, kapal bebekuan
Kutemukan pasir menari di bawah daun kelapa
Tiba jua menyinggung pada surat ketiga
Dalam pisah yang melarung sebuah cinta
Kutatap dengan tenang ombak yang mengikuti bibir pantai
Datang lalu pergi berderai
Kulari di puncak karang semua serasa di ujung
Jauh kupandang, jemu rasa terkurung
Lama telah kutiadakan, kemudian kuharap
Mengembalikkan pucat pasir, denyut air
Lama mereka sendiri tiada harap
Hanya karena kau telah jauh di sebrang pulau negeri ini
PELAN LANGKAH KATANYA
Pelan langkah dari lorong sempit
Ini bukan langkah yang manja
Pelan datang menuntut hibah
Bukan jua
Ini langkah
Pelan mencela bibir
Nanti kubahagiakan kau
Katanya
DANSA SAMA LINTANG
Turunlah lintang, mari kita berdansa
Di panggung penitipan romantika pergaulan remaja
Janganlah kau resah, kita pasti berdansa berdua sampai lampu mulai meremang sendiri
Dan jikalau di antara kita lelah, sampaikanlah pada rembulan
Kita pernah bersama
dalam lagu puisi anak negeri
Bermandikan kasih, dihujani sayang dindaku sangat manja
Merengek, menangis lalu tertawa
Kurasa dindaku sudah hangat dari tangan lembut
Rangkul dalam cinta yang tak akan hanyut
Mungkin dindaku tak ingin sendiri
Berdandan lalu bertanya
Tuhan, wajah cinta sudah ada padaku
Aku kira sudah habis
Tapi tidak pada kasihku ibu
Lihatlah rengek, tangis dan tawaku sudah berlalu
Kukembalikan ini pada masa
Tentang cinta remaja dalam romantika
Semarangku, aku ingin kembali
Menanyakan rindu, senduh dan pilu
Bukan pada kasih, bukan pasa angin
Tapi pada cintaku pada seorang ibu
KASIH DI SEBERANG PULAU
Sebelum kapal berlayar, kapal bebekuan
Kutemukan pasir menari di bawah daun kelapa
Tiba jua menyinggung pada surat ketiga
Dalam pisah yang melarung sebuah cinta
Kutatap dengan tenang ombak yang mengikuti bibir pantai
Datang lalu pergi berderai
Kulari di puncak karang semua serasa di ujung
Jauh kupandang, jemu rasa terkurung
Lama telah kutiadakan, kemudian kuharap
Mengembalikkan pucat pasir, denyut air
Lama mereka sendiri tiada harap
Hanya karena kau telah jauh di sebrang pulau negeri ini
PELAN LANGKAH KATANYA
Pelan langkah dari lorong sempit
Ini bukan langkah yang manja
Pelan datang menuntut hibah
Bukan jua
Ini langkah
Pelan mencela bibir
Nanti kubahagiakan kau
Katanya
DANSA SAMA LINTANG
Turunlah lintang, mari kita berdansa
Di panggung penitipan romantika pergaulan remaja
Janganlah kau resah, kita pasti berdansa berdua sampai lampu mulai meremang sendiri
Dan jikalau di antara kita lelah, sampaikanlah pada rembulan
Kita pernah bersama
dalam lagu puisi anak negeri