Keterasingan Rindu
Belum sempit senyum yang kita kait
Tersusun di meja gelas keca
Rindu menetap lebih, sebelum kita di sini
Keterasingan membuat kita berdandan
Pada langit senja di kota, kita tertahan
Di antara rindu yang tersusun
Tersusun sampai pertunangan mulai menurun
Senja mulai menampakkan sinar, di balik runtuh rindu yang degup
Menjelaskan sisa kematangan, sinar menjadi hilang
Tertumpuk lalu mengayun jelas di sepasang mata
Senja yang berani bercinta
Dalam degup rindu yang kelana
Andai itu sudah menyusun, sebelum keterasingan menanyakan hari
Hari dimana kita ingin berlari, menanyakan ketimpangan hati
Lalu di setiap jalan kita mencukupi
Degup rindu yang diambang mati