Di sebrang pulau
Karya: Penyair Kecil
Di sebrang kau menyandar, mengalung si buah bibir dari anak manusia
tiba dengan bergaun hitam sepu, kau menyaringkan kuping di sampingnya
di luar yang mengatakan hujan
telah menenggelamkan potongan-potongan yang terempas jauh tak bertuan
Bergaris merah, kujajahkan puing-puing yang menelantarkan angan
yang berharap menunggu pelangi setelah hujan
aku kira
kau telah bercinta dengan sepotong keju yang membawamu melempar
Jauh sebelum layung kuabdikan
yang menyisir garisnya untuk menitih
kemudian kepasrahkan saja pada rembulan yang merakit
hingga ujung pohon menari
Mungkin kupasrahkan saja pada kalender yang terlingkar
sudah sekian kudekap sepi
bukan di pasar
hanya kamar kecilku yang terlantar
Mengumpat potongan-potongan yang belum terjual oleh air
bersama gerimis yang sepadan sudut mata
kupasrahkan saja semburat duka
pada layung yang belum terlempar
Di sebrang kau menyandar, mengalung si buah bibir dari anak manusia
tiba dengan bergaun hitam sepu, kau menyaringkan kuping di sampingnya
di luar yang mengatakan hujan
telah menenggelamkan potongan-potongan yang terempas jauh tak bertuan
Bergaris merah, kujajahkan puing-puing yang menelantarkan angan
yang berharap menunggu pelangi setelah hujan
aku kira
kau telah bercinta dengan sepotong keju yang membawamu melempar
Jauh sebelum layung kuabdikan
yang menyisir garisnya untuk menitih
kemudian kepasrahkan saja pada rembulan yang merakit
hingga ujung pohon menari
Mungkin kupasrahkan saja pada kalender yang terlingkar
sudah sekian kudekap sepi
bukan di pasar
hanya kamar kecilku yang terlantar
Mengumpat potongan-potongan yang belum terjual oleh air
bersama gerimis yang sepadan sudut mata
kupasrahkan saja semburat duka
pada layung yang belum terlempar