Parit-Parit Kepada Lintang
Karya: Penyair Kecil ( Nasrul Asrudin)
Ketika parit-parit mengumpatku
terlantar memandang jua
bersama belalang kecil, Aku
bertanya kepada sayapnya
Kenapa kau tak berterbangan jauh?
mengumpat lagi sampai senja hari bertamu
Aku kira kau sudah tergeletak
pincang dan sayap-sayapmu rontok
yang mengundang rintik hujan untuk berteduh
Parit-parit sudah menguning
di pucuknya lubang-lubang kecil membentuk
akar-akarya membelah tanah
kemudian kucucikan kaki
Yang membuat jejak-jejak menganak
di tanah tumbuh parit menguning
kutitipkan suratku kepada penglihatan,pendengaran
Sebagaimana parit memberinya warna
memberinya bisik angin
yang melepas musim kepada hujan dan kemarau
Tuhan, kuharus berjalan
menemui tuan yang berjuba ketidakadilan
sampai kulepas sendiri
menanamkan kasih pada lelaki
tentang cinta pada butiran-butiran puisi
Ketika parit-parit mengumpatku
terlantar memandang jua
bersama belalang kecil, Aku
bertanya kepada sayapnya
Kenapa kau tak berterbangan jauh?
mengumpat lagi sampai senja hari bertamu
Aku kira kau sudah tergeletak
pincang dan sayap-sayapmu rontok
yang mengundang rintik hujan untuk berteduh
Parit-parit sudah menguning
di pucuknya lubang-lubang kecil membentuk
akar-akarya membelah tanah
kemudian kucucikan kaki
Yang membuat jejak-jejak menganak
di tanah tumbuh parit menguning
kutitipkan suratku kepada penglihatan,pendengaran
Sebagaimana parit memberinya warna
memberinya bisik angin
yang melepas musim kepada hujan dan kemarau
Tuhan, kuharus berjalan
menemui tuan yang berjuba ketidakadilan
sampai kulepas sendiri
menanamkan kasih pada lelaki
tentang cinta pada butiran-butiran puisi