Tunas tunas di antara dedaunan kering
Karya : Penyair Kecil ( Nasrul Asrudin)
Tunas-tunas mati, berguguran lenyap
Kelupas kulit yang belum tersayat, bukan dengan pisau
Jatuh remuk di antara tiga musim
Mungkin atas nama cinta
Terbentuk sisi-sisi yang tergeletak
Tempat dimana rayap, semut kecil serta lebah bercinta dan beranak
Hanya lukisan cembung yang tersisa
Di antara tiga musim yang terlihat mata
Sementara rerimbunan daun kering tersentak
Di tengah gundukkan, mereka bertalikan angin
Hanya angin saja membuat tergeletak
Kenapa harus tiga musim yang bercerita
Sedang tunas-tunas masih menguntip di balik keringnya daun
Apa tak ada sesal?
Atau sudah cukup?
Tunas-tunas mati, berguguran lenyap
Kelupas kulit yang belum tersayat, bukan dengan pisau
Jatuh remuk di antara tiga musim
Mungkin atas nama cinta
Terbentuk sisi-sisi yang tergeletak
Tempat dimana rayap, semut kecil serta lebah bercinta dan beranak
Hanya lukisan cembung yang tersisa
Di antara tiga musim yang terlihat mata
Sementara rerimbunan daun kering tersentak
Di tengah gundukkan, mereka bertalikan angin
Hanya angin saja membuat tergeletak
Kenapa harus tiga musim yang bercerita
Sedang tunas-tunas masih menguntip di balik keringnya daun
Apa tak ada sesal?
Atau sudah cukup?