Rindu Si Pipi Merah penyair kecil

Karya : Penyair Kecil ( Nasrul Asrudin)


Kepada ramai yang belum terpecah
serta sepi yang belum menyudahi
kenapa kau tak pernah sekali
melepas rindu yang berjelaga dalam pipi yang merah
Apa kau tak bosan?
Kepada malam yang belum gelap
serta pagi yang belum nampak
kenapa kau tak menyudahi gejolak yang mengoyak?
kepadaku yang pelan tersayat
Apa kau tak bosan?


ADINDAKU

Selamat malam adindaku sayang
Aku melihat kau begitu bimbang
Katakanlah apa yang kau bayang
Janganlah kau melayang-layang
Aku takut adindaku pergi seorang
Sedang aku masih sayang
Katakanlah adindaku
Biar aku tak begitu pilu
Pilu karena kamu yang begitu kaku
Ada apa adindaku?


KELINGKING RINDUMU

Rindumu bermandi peluh
bermain dengan kelingking, lalu
kau bariskan satu per satu jarimu
berharap liar rindu itu acuh
Sempat kau menunggu di sepanjang rel, dimana persimpangan jalan menggerus bebatuan
Dan kau asik bermain musik dari besi
Aku pun memandang jauh, ku peluk angan
Yang kau sendiri masih menjelma karang di hamparan rumput liar
Kenapa kau diamkan kelingkingmu?
Kelingkingmu tak patah kan?atau kau sudah tak lagi gagah
Ah kau payah
Baru kemarin saja, aku menikmati beludru yg begitu hangat
Baiklah.

Popular posts from this blog

Kening di kecup hening

Puisi Selamat Malam Gadis

belum habis luka