Posts

Showing posts from September, 2015

Gila atau Tidak puisi sahabat

Image
Karya : Penyair Kecil ( Nasrul Asrudin) Aku ingin tidur, beralaskan meja warung serta berselimut kain pembersih meja Aku berharap esok sudah terbuka, pintu yang sudah rusak Sementara kawanku asik bermain catur ditemani kacang rebus dan secangkir kopi Mungkin dari sisa-sia duit kemarin mengamen di trotoar kota ini Aku heran, semua hewan kecil menantapku di dinding warung ini Semua terasa memojokkan aku, serupa aku bukan orang sini Aku mulai memejamkan mata dengan pelan Berharap esok tukang sayur itu membangunkanku Tapi aku ragu, semuanya hanya ilusi sebelumku bermimpi Hay, kamu yang sudah terbiasa Kenapa kau tak tidur bersamaku? Apa kau sudah ada yang punya? Atau aku sudah gila? mencintai istri orang lain

Aku Ingin Mencintaimu

Image
Karya : Penyair Kecil ( Nasrul Asrudin) Aku ingin mencintaimu meski tulang-tulangku remuk tak menyatu Dan menyudahi kekerdilan jiwa yang memisah di antara raga Kepada senja pun aku berani bicara tentang kolong-kolong langit yang hampir menghitam legam Dan aku membasuh, mengucap serta bertatap kepadanya Ini senja mungkin tiada lagi aku bersua, sampai sendiri aku meminta Jangan kau menyudahi semusim sepi Serupa dinding langit yang tiada lintang dan rembulan Semua sepi, hanya kebisingan yang mengadu Mengadu jadi satu kepada jiwaku di ambang senja cakrawala Lalu janganlah kau menyumpahi aku Tertunduk di parit, dimana belalang kecil menuntutku untuk pergi Sedang musim ini aku Sudah menyatakan cinta kepada wanita Bukan maryam yang dulu, bukan sri yang dulu Tapi dengan kau Kau yang aku cintai

kata mutiara

Image
Meski kelak kita tak bisa saling bersatu, kau tetap akan abadi dalam tulisan tulisan ku. Dan Jika memang kita tak bisa saling bersama, biarlah aku mencintaimu dalam beribu kata kata. Berikanlah sedikit senyum kamu, biar mentari tenang untuk pulang..dan malam riang untuk ku jelang. Akan selalu ku ukir senyum di bibir kamu, walau aku harus kehabisan tinta untuk itu. Ya, aku memang tak tau siapa yang akan menempati hati kamu kelak, tapi yang pasti, aku melibatkan tuhan dalam usaha menempatinya, semoga jika aku yang berada di sana, itu adalah jawaban dari doa. Merindukan kamu, aku tak punya hari libur, bahkan yang ada tiap hari aku lembur.Ter senyum lah, karena engkau ku cintai dengan terlalu. Jika pulau untuk berlabuh tak kunjung tampak, serahkan semua pada angin, membawa kapal ini kemana dia ingin. Tentukan tujuan Dan mulai lah berjalan Walau kelak akan banyak halangan Atau mungkin akan salah jalan Tapi yakin lah, ada dia yang akan meluruskan. Melangkah lah dengan pasti

matilah kita

Image
Karya : Penyair Kecil ( Nasrul Asrudin) Lama-lama gila Sudah tahu dia orang berada Kenapa aku masih saja Mengetuk pintu yang terbuat intan permata Untuk apa? Satu cinta? Basi katanya Ah, biarkanlah aku gila Lalu kenapa kau tak sepadankan mereka? Mereka yang mana? Kau tak tahu? Lihat itu, senyum, gelak tawanya, basi saya kira Tapi kenapa masih saja mereka berada Kalau tak ada yang menjawab? Lebih baik aku tembak dia saja Lalu aku tembak kepalamu Habis itu aku Biar semua kacau Tak ada kata lampau Matilah kita

Puisi sahabat Serupa Anak Ayam

Image
Karya : Penyair Kecil ( Nasrul Asrudin) Anak-anak ayam keluar kandang Sudah kenyang mereka menghadap siang Tinggal tumpukkan kotoran yang menjijikan Dasar mereka kurang kerjaan Siang pun beranjak, anak-anak ayam berisik lagi Mengotori keramik rumah tua Matahari sudah terbata-bata Kau sudah gila apa? Baru sebentar kau makan Kembali lagi minta jajan Kau pikir ini mall, kumpulan orang-orang berduit? Sana pergi, tak usah kembali sampai benam matahari terkait

Puisi Kata Hujan penyair kecil

Image
Karya : Penyair Kecil ( Nasrul Asrudin) Kata hujan yang memberi siang dan malam berteduh Kenapa tak kau patahkan waktu yang digenangi Aku menunggu di bawah,antara siang dan malam Lampau sudah digenangi,bukan air hujan Entah pelangi atau puisi Tidaklah kau kembali,bukan sebuah tragedi hujan yang berselempangkan angin,lalu membisik telinga Terbuang jauh,kedap tiada jelas namanya Kau tahu,ini bukan kata hujan yang menyaksikan anak-anak bermain di kolong langit Ini adalah kata hujan Hujan yang menyaksikan Siang dan malam menyudahi sebuah kelaparan SINGKONG REBUS Di meja berkaki bambu Bersama singkong rebusku Aku memandang akar yang tertinggal Tak bertunas Ini singkong rebus dari ibuku Penghilang lapar dari pada mencuri Meski kentang keju sudah mereka dapati Tapi tidak dengan aku Lebih dari semusim aku menunggu

Puisi Malam sendiri penyair kecil

Image
Karya : Penyair Kecil ( Nasrul Asrudin) Malam telah bertunas,aku digariskan sendiri Cagar senyuman telah digenangi,aku dibutakan sampai pagi Tunduk ditalikan hembus napas hingga sendiri menyudahi Enggan kembali mengutarakan hening yang bisu,bukan sepi hanya sendiri Malam bersama rembulan bergandengan,bercinta di atas kenakalan remaja Lalu membiarkan tunas kemari tertinggal membusuk hilang dibawa jingga yang belum nyata Sementara aku menunggu dibalik jutaan remaja Menunggu sampai malam tiada sepi hingga aku jua tak akan ada lagi Sendiri.

Puisi sahabat Jakarta pagi ini

Image
Karya : Penyair Kecil ( Nasrul Asrudin) Jakarta pagi ini,tidak sepi Abang tukang ojek,tukang sapu berdiri di ujung-ujung gang Bising kendaraan belum lagi menyakiti Tertidur di antara ruang-ruang,bukan mereka hilang Sementara trotoar menyimak pedagang kaki lima Di sudut jalan layang pak tua dipapah matahari Jakarta pagi ini mulai membawa lari Lari dari mimpi-mimpi kecil yang masih tertidur di pangkuhan tuannya Lagu-lagu pengamen mulai di kolong-kolong terminal Saudara-saudara kita masih bebal tidak menari menandai hari sudah pagi Untuk jakarta pagi ini

Puisi Jiwaku Di Bibir Pantai penyair kecil

Image
Karya : Penyair Kecil ( Nasrul Asrudin) Di pantai ini Tempat layar-layar  Bebekuan kapal-kapal Pasir pelan pergi Nelayan datang pergi Samudra menunggu lagi Hari esok menanti Nelayan kembali Karang-karang pantai ini Lamban bergantian ombak datang pergi Sementara khayalan belum menyudahi Dalam jiwa redup yang dikhianati

Puisi Selamat Malam Gadis

Image
Karya : Penyair Kecil ( Nasrul Asrudin) Selamat malam gadis Begitu melekat kisahmu yang manis Selalu tertumpah di antara gerimis Kau ruang meluapkan kata dalam bahasa yang realistis Selamat malam gadisku Hari sudah larut malam Tidakkah kau berniat berdandan dalam kamarmu Untuk sekedar bercermin di unggunan kisah malam Selamat malam gadisku di dinding kamar Lekaslah kau curi seikat rindu yang tawar Sedangkan aku masih meminta Sebuah kata dalam bahasa wanita Tentang gadisku yang aku cinta

Puisi rindu penyair kecil

Image
Karya : Penyair Kecil ( Nasrul Asrudin) Aku rindu kepadamu Tempat yang selalu mampu Memberi tanya dan mengasih jawaban Di antara siang dan malam kepada hujan Aku rindu kepadamu kasih Melihat semut-semut kecil berbaris rapih Dan aku membiarkan hujan menyapu bersih Dimana tempat rindu menyumpahi kita berdua  pergi Untuk menyegarkan taman-taman yang sudah  mengendap Sebagaimana lampion-lampion kecil hilang terbawa  angin Dan meletakkan rindu-rindu yang teramat dingin Tak tahu harus pergi atau masih penuh berharap

Puisi sahabat Selamat Pagi Indonesia

Image
Karya : Penyair Kecil ( Nasrul Asrudin) Selamat pagi indonesia Ibu pertiwi masih raut dalam duka Entah duka saat ini, kemarin atau lusa Tangis jua indonesia dalam berita Asap-asap yang menyiksa Sampaikan duka kepada negeri tetangga Harus bagaimana kita Malu, takut lalu lupa Selamat pagi indonesia Masihkah kita lupa Sangkur baja serta selempang senjata Yang melenyapkan pendahulu kita Indonesia tempat pengembala kecil, nelayan, serta pramugari mencari cinta Selamat pagi indonesia Masihkah nanti cucu-cucu kita bahagia Dalam negeri indonesia yang kaya raya

Puisi Kepada Syair, Puisi Dan Mata-mata malam Tentang Dewi Rembulan

Image
Karya : Penyair Kecil ( Nasrul Asrudin) Kepada syair yang mengalir Dalam sendi-sendi yang tergelincir Dan kata-kata mulai mangkir Dengan senduh sedan jiwa yang getir Kepada puisi yang tercipta melawan pasir Sampai aku sendiri menyisir Atas nama kata, aku berpikir Tentang cinta yang mengungkap tabir Kepada mata-mata malam Disanjung dengan lembut Mengusir penat yang menyurat kelam Aku kalut Kepada dewi rembulan Memangku hening tubuh Senduh sedan napas seluruh Kepada jiwaku yang melawan

Puisi dengan

Image
Karya : Penyair Kecil ( Nasrul Asrudin) Dengan kering pakaian Pelan berjalan Menitih ketakutan Sampai hari-hari hilang ingatan Dengan seutas napas Lidah keluh memelas Sendiri tak bertunas Aku melepas Dengan seuntai Jiwaku enggan berderai Sampai ombak memecah pantai Perkenankanlah aku bercerai Melepas tubuh yang lunglai

kumpulan puisi sahabat

Image
karya :samsul hudah Hewan melata terperangkap gelisah dan ketakutan Hutan yang ditempati bertarung melawan api Angin dan panas bersatu jadi sekutu kita wajib bertanya Siapakah pematik api? Televisi hanya meramalkan asap wajah-wajah sayu tak kedip memandang beku dalam lipatan layar Dan bugkam menyerupai tombol-tombol remote Serangga dan manusia Sama-sama mencari juru selamat Mungkin dalam pesawat yang terlambat atau Abu yang telah di tinggalkan harapan Sejarah abu berubah air mata kota mengasap desa-desa terhisap AKU LAH LAKI LAKI karya: dewi indriani Akulah laki laki penebar sejuta pesona Kuberikan senyum kaupun tergoda Akulah sang penggoda Kusapa dengan cinta kau pun terlena Akulah laki laki kurengkuh sepi semua wanita Kubelai wanita dengan tatapan mata menusuk tajam Mari kemarilah wahai wanita Lupakan sepimu menarilah denganku Dengan desah cinta dan nafasku Lupakan lupakan semua tentangmu Akulah laki laki penebar sejuta pesona Tak sanggup kuhi

Menunggu curhatan sahabat

Image
Dan kini terjawab sudah aku lah yang harus mengalah akulah yang harus berpisah Dan akulah yang harus kehilangan Aku tak menyesali yang terjadi Memang sudah seharusnya begini adanya engkau bahagia bersama pilihanmu Sedangkan aku masih berdiri untukmu.Sakit memang saat melihat kebahagiaan kamu bukan bersamaku.Tapi ini sudah pilihan kamu Biarlah kini semua kan ku simpan sendiri semua yang pernah terjadi bahagialah dengannya Simpan semua kenangan yang pernah ada Biarkan aku tetap berdiri di belakang kamu Kan kutunggu engkau menengok ku dan berbalik arah padaku Biarlah ku tetap berpegang teguh dengan janji yang pernah ku ucap padamu Janji yang akan selalu menunggu kamu untuk menjemput aku. Ada hikmah yang bisa di ambil hidup tidak selamanya indah orang sering bilang akan indah pada waktunya semuanya hanya kebohongan belaka justru dari itu kita harus siap buat di tinggalkan untuk orang orang yang kita sayangi perpisahan ketidak cocok kan bahkan kematian justru keindahan itu bagiku b